什么叫双开| 提上日程是什么意思| 宝宝什么时候开始说话| 梦见怀孕是什么征兆| 生化是什么意思| 夏天脸上皮肤痒是什么原因| 浙江大学什么专业最好| 前列腺增生有什么危害| 查肝功能能查出什么病| 支气管舒张试验阳性是什么意思| 书的五行属性是什么| 咳嗽喉咙痒吃什么药| 犒劳自己是什么意思| 脂肪肝吃什么食物好| 正名是什么意思| 小孩感冒吃什么药| 什么是心律失常| 憔悴是什么意思| 1974属什么生肖| 殉葬是什么意思| 酒精过敏有什么症状| 为什么手比脸白那么多| 总胆固醇高是什么意思| 隆胸有什么危害和后遗症吗| 老虎属于什么科动物| 6.16什么星座| silence是什么意思| 高尿酸血症是什么病| 什么是借读生| 阴唇外翻是什么原因| 炸粉是什么粉| 澄字五行属什么| 氨咖黄敏胶囊治什么| 梦见自己换衣服是什么意思| 什么叫蛇胆疮| twice是什么意思| 肋骨外翻有什么危害| 盐吃多了有什么危害| 尿酸高多吃什么食物好| 呕吐发烧吃什么药| 大便常规检查能查出什么| 什么化妆品好用哪个牌子的| 什么有所什么| o型血可以接受什么血型| 助听器什么牌子的好| 肥胖去医院挂什么科| 赛诺菲是什么药| 望穿秋水的意思是什么| 吃什么长个子| 麦克白夫人什么意思| 爆肝是什么意思| vb610是什么药| touch是什么牌子| 普高和职高有什么区别| 梦到兔子是什么征兆| 脚后跟开裂是什么原因| 见血封喉什么意思| 腿长身子短有什么说法| 相向而行什么意思| 味增是什么| 一月17号是什么星座| 日本什么值得买| hpv疫苗是什么疫苗| 普惠性幼儿园是什么意思| 喝隔夜茶有什么好处和坏处| 卧室放什么花最好健康| 肾的主要功能是什么| 什么是禅定| 食品科学与工程学什么| bmi值是什么意思| 工字可以加什么偏旁| 黄龙玉产地在什么地方| 膈应什么意思| 牛肉炒什么菜好吃| 婉甸女装属于什么档次| 老赖什么意思| 吃什么补铁快| 耳鬓厮磨是什么意思| 吃酸的有什么好处| 灵芝不能和什么一起吃| 狗奴是什么意思| 单核细胞比率偏高说明什么| 王八是什么字| 聚首一堂是指什么生肖| 净高是什么意思| 胆囊萎缩是什么原因| cbd是什么| 瘿瘤是什么病| 眼带用什么方法消除| 新房开火有什么讲究| 得了肠胃炎吃什么最好| 冰恋是什么| 跳楼机是什么| 中药学学什么| 孕妇脚抽筋是什么原因| 中国人在印度属于什么种姓| 百事可乐和可口可乐有什么区别| 小孩流鼻血挂什么科| 双喜临门的临是什么意思| 9是什么生肖| 42是什么意思| 四九城是什么意思| 馨字取名有什么寓意| 笑靥什么意思| 属马的是什么星座| 什么减肥最好最快| 示字旁与什么有关| 五月二十一号是什么星座| 仟字五行属什么| 甲状腺有什么功能| 怀孕初期有什么症状| 广东广西以什么为界| 子宫附件包括什么| 喝蒲公英有什么好处| 肚脐眼叫什么穴位| pc是什么| 梅核气是什么病| 出院小结是什么| 肝经不通吃什么中成药| 前壁后壁有什么区别| 肝火旺吃什么药| 胎盘后壁是什么意思| 低筋面粉能做什么| 弹性工作制是什么意思| 冬瓜吃了有什么好处| rh是什么意思| 梦见假牙掉了是什么意思| 尿酸520属于什么水平| 属鼠适合佩戴什么饰品| 紫癜有什么危害| 八月份是什么星座| 空腹喝牛奶为什么会拉肚子| 用盐水漱口有什么好处| 六月十一是什么星座| 肠胃紊乱吃什么药| 吃什么补津液| 不劳而获是什么生肖| qs是什么| 出汗多吃什么药| 118什么意思| 杂合突变型是什么意思| 晒太阳对身体有什么好处| 黄发指什么| 巨蟹座女和什么座最配| 吃什么可以让子宫内膜变薄| 7.1是什么日子| 京剧脸谱黑色代表什么| 六十而耳顺是什么意思| 沉香是什么东西| 什么是贵妇脸| 绿色属于五行属什么| 缺钾有什么症状和危害| 矽肺病是什么症状| 3f是什么意思| 祛湿吃什么| 英雄本色是什么意思| 双顶径是指什么| 乳腺结节三级是什么意思| 肝在什么位置图片| 脑瘫是什么意思| 打点是什么意思| 鱼油功效和作用是什么| 高育良什么级别| 范畴的意思是什么| 嘴唇红是什么原因| 肝不好有什么症状表现| 戒指戴左手食指是什么意思| 无机盐是什么| 涛字五行属什么| 计算机二级什么时候查成绩| 左胳膊发麻是什么原因| 农历九月五行属什么| 低血糖是什么原因引起的| 周中是什么意思| 什么是琉璃| 喉部有异物感是什么病| 什么发抖| 同房时阴道疼痛是什么原因| 什么是转基因食品| 圆坟是什么意思| 肺纹理增粗是什么意思| 循序渐进什么意思| 不以为意什么意思| 白内障的主要症状是什么| 杨树林是什么牌子| 法则是什么意思| 吃什么降三高最好| 儿童看包皮挂什么科| 乌鸦兄弟告诉我们什么道理| 雀舌属于什么茶| 气道高反应是什么意思| 钟字五行属什么| 女人吃什么补气血| 发蒙是什么意思| 2月份是什么星座| 锐字五行属什么| 男性夜间盗汗什么原因| 低血压要注意些什么| 梦见前男友死了是什么意思| 回民为什么不能吃猪肉| 恍然大悟什么意思| 怀孕吐得厉害吃什么可以缓解| 十天干代表什么| 不解什么| 解脲脲原体是什么病| 疣长什么样子| 初恋是什么意思| 扁桃体结石挂什么科| meq是什么单位| 产妇吃什么鸡最好| 6月18日是什么节日| gp是什么意思| 翩翩起舞是什么意思| 五月二十六是什么星座| 华堂是什么意思| 尊是什么意思| 雷贝拉唑钠肠溶片什么时候吃| 毛泽东属相是什么| 东方美人茶属于什么茶| 提前吃什么药喝酒不醉| nsaid是什么药| 大人积食吃什么药| 即什么意思| 冷暖自知是什么意思| wis是什么牌子| 减肥能喝什么饮料| 印度为什么没把墨脱占领| swan什么意思| 怀孕有什么表现| 小产和流产有什么区别| 做造影对身体有什么伤害| 霍建华为什么娶林心如| 流光是什么意思| 空调风扇不转是什么原因| 缺铁性贫血的人吃什么补血最快| 7月6号是什么星座| 梅花是什么颜色| 为什么会得结石| 全身浮肿是什么病| 梦到鹦鹉预示着什么| 嗜睡是什么原因| 狰狞是什么意思| 脑白质缺血性改变什么意思| 托马斯是什么意思| 梦见死猪是什么意思| 被虫子咬了涂什么药膏| rip是什么意思| 直博生是什么意思| 舌苔白吃什么药效果好| 什么笔不能写字| 胃不好吃什么水果好| 说话快的人什么性格| 肠痉挛有什么症状| 化生细胞有是什么意思| 藩王是什么意思| 脱脂是什么意思| 三什么九什么成语| 试营业是什么意思| 碘伏什么颜色| 包干是什么意思| 蚊子喜欢什么颜色| 粤语骑马过海什么意思| 什么时候测血压最准确| 菊花什么时候开放| 百度Lompat ke isi

索马里首都发生汽车炸弹袭击至少14人死亡

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Biologi mempelajari kehidupan dan organisme.
百度 强调实现城乡一体化,建设美丽乡村,要致富,先修路,要解决揭阳地区发展不平衡,还是要加大基础设施的投入,才能促进经济的发展。

Biologi (serapan dari bahasa Belanda: biologie) atau ilmu hayat[1] (serapan dari bahasa Arab: ??? ??????) adalah kajian tentang kehidupan, dan organisme hidup, termasuk struktur, fungsi, pertumbuhan, evolusi, persebaran, dan taksonominya.[2] Ilmu biologi modern membahas pengetahuan yang sangat luas, eklektik, serta terdiri dari berbagai macam cabang dan subdisiplin. Secara umum, seluruh cabang keilmuan biologi disatukan oleh konsep dasar yang mengatur semua penelitian biologi, yaitu konsep tentang sel, gen, dan evolusi. Sel diakui sebagai satuan dasar kehidupan, gen diakui sebagai satuan dasar pewarisan, dan evolusi diasumsikan sebagai mekanisme yang mendorong terciptanya spesies baru. Selain itu, kelangsungan hidup dari makhluk hidup diyakini terjadi karena adanya perilaku konsumsi, perubahan energi serta dengan regulasi yang menjaga kestabiilan dan vitaltas keadaan dalam tubuh.[3]

Subdisiplin biologi didefinisikan berdasarkan skala organisme yang dipelajari, jenis organisme yang dikaji, serta metode yang digunakan dalam penelitian. Biokimia mempelajari aspek kimia kehidupan, sementara biologi molekuler berfokus pada interaksi antar molekul biologis. Botani mengkaji biologi tumbuhan, sedangkan biologi seluler meneliti sel sebagai satuan dasar kehidupan. Fisiologi mempelajari fungsi fisik dan kimia jaringan, organ, serta sistem organ dalam suatu organisme. Biologi evolusioner berfokus pada proses yang menghasilkan keanekaragaman hayati, sementara ekologi mengkaji interaksi antara organisme dan lingkungannya. Seseorang yang mendalami bidang biologi disebut ahli biologi, biologiwan, atau biolog.[4]

Pohon kehidupan Ernst Haeckel (1879).

Istilah biologi berasal dari kata dalam bahasa Yunani β?ο?, bios, yang berarti "kehidupan", dan akhiran -λογ?α, -logia, yang artinya "ilmu."[5][6] Bentuk Latin dari kata tersebut (biologi) pertama kali digunakan oleh Linnaeus (Carl von Linné) dalam karyanya yang berjudul Bibliotheca botanica pada tahun 1736. Kata tersebut dipakai lagi pada tahun 1766 oleh Michael Christoph Hanov dalam tulisannya yang berjudul Philosophiae naturalis sive physicae: tomus III, continens geologian, biologian, phytologian generalis. Terjemahan bahasa Jermannya, yaitu Biologie, pertama kali muncul dalam terjemahan karya Linnaeus pada tahun 1771. Pada tahun 1797, Theodor Georg August Roose menggunakan istilah tersebut dalam pendahulu bukunya yang bertajuk Grundzüge der Lehre van der Lebenskraft. Karl Friedrich Burdach pada tahun 1800 memakai istilah ini dalam arti yang lebih sempit, yaitu penelitian manusia dari sudut pandang morfologis, fisiologis, dan psikologis (Prop?deutik zum Studien der gesammten Heilkunst). Istilah biologi dalam pengertian modern baru muncul dalam buku Biologie, oder Philosophie der lebenden Natur (1802–22) yang ditulis oleh Gottfried Reinhold Treviranus. Di dalam buku tersebut tertulis:[7]

Objek penelitian kami adalah berbagai macam bentuk dan perwujudan kehidupan, keadaan dan hukum yang mengatur fenomena tersebut, serta penyebabnya. Ilmu yang terkait dengan objek tersebut kami sebut biologi [Biologie] atau doktrin kehidupan [Lebenslehre].

Aristoteles, salah satu tokoh yang paling berjasa dalam mengembangkan ilmu biologi.

Walaupun biologi modern merupakan perkembangan yang relatif baru, ilmu yang terkait sudah dipelajari dari masa lampau. Filsafat alam dapat ditemui di peradaban Mesopotamia, Mesir, India, dan Tiongkok. Namun, asal-usul, dan pendekatan biologi modern berasal dari masa Yunani Kuno.[8] Walaupun penelitian kedokteran dapat ditilik ke masa Hippocrates (ca. 460 SM–ca. 370 SM), Aristoteles (384 SM–322 SM) adalah tokoh yang paling berjasa dalam mengembangkan biologi. Salah satu karya terpentingnya adalah Historia Animalium, dan beberapa karya lain yang menunjukkan cara pandang seorang peneliti alam, serta karya-karya empirisnya yang mencoba mempelajari sebab-akibat biologis, dan keanekaragaman hayati. Penerus Aristoteles di Lyceum, yaitu Theophrastus, menulis buku-buku tentang botani yang berpengaruh hingga ke Abad Pertengahan.

Ilmuwan Islam abad pertengahan yang mempelajari biologi meliputi al-Jahiz (781–869), Ad-Dinawari (828–896), yang menulis tentang botani,[9] dan ar-Razi (865–925), yang menulis tentang anatomi, dan fisiologi. Kedokteran dipelajari berdasarkan tradisi filsuf Yunani, sementara ilmu alam sangat dipengaruhi oleh pemikiran Aristoteles, terutama perihal hierarki kehidupan.

Biologi mulai berkembang pesat setelah Antony van Leeuwenhoek memperbaiki mikroskopnya. Berkatnya, spermatozoa, bakteri, infusoria, dan berbagai macam kehidupan mikroskopik lain berhasil ditemukan. Penyelidikan yang dilakukan oleh Jan Swammerdam membangkitkan ketertarikan terhadap bidang entomologi, dan membantu mengembangkan teknik pembedahan, dan pewarnaan (staining) mikroskopik.[10]

Kemajuan mikroskop juga sangat memengaruhi pemikiran tentang biologi. Pada awal abad ke-19, sejumlah ahli biologi mulai menyadari pentingnya konsep sel. Kemudian, pada tahun 1838, Schleiden, dan Schwann mulai menganjurkan gagasan (yang kini diterima secara luas) bahwa (1) satuan dasar organisme adalah sel, dan (2) masing-masing sel memiliki karakteristik kehidupan, walaupun mereka menentang gagasan bahwa (3) semua sel berasal dari pembagian sel lain. Akan tetapi, berkat karya Robert Remak, dan Rudolf Virchow, pada tahun 1860-an sebagian besar ahli biologi menerima ketiga hal tersebut yang kini disebut teori sel.[11]

Sementara itu, taksonomi, dan klasifikasi menjadi pusat perhatian sejarawan alam. Carl Linnaeus menerbitkan taksonomi dasar pada tahun 1735 (berbagai macam variasi telah digunakan semenjak itu) dan pada tahun 1750-an memperkenalkan nama ilmiah untuk spesies.[12] Georges-Louis Leclerc, Comte de Buffon, menganggap spesies sebagai kategori buatan dan menyatakan bahwa kehidupan dapat berubah—bahkan mengusulkan kemungkinan adanya nenek moyang bersama. Walaupun menentang teori evolusi, Buffon merupakan tokoh penting dalam sejarah pemikiran evolusi; karyanya memengaruhi teori evolusi Lamarck, dan Darwin.[13]

Struktur molekul DNA.

Pemikiran evolusioner dapat ditilik kembali ke karya Jean-Baptiste Lamarck.[14] Ia menyatakan bahwa evolusi merupakan hasil dari tekanan lingkungan terhadap sifat suatu hewan, yang berarti semakin sering suatu organ digunakan, semakin kompleks, dan efisien organ itu, sehingga membuat hewan teradaptasi dengan lingkungan. Lamarck juga meyakini bahwa sifat yang didapat ini dapat diturunkan ke generasi berikutnya, yang akan terus mengembangkan, dan menyempurnakannya.[15] Namun, hipotesis ini kini ditolak, dan baru pada akhir abad ke-19 Charles Darwin berhasil merumuskan teori evolusi berdasarkan seleksi alam dengan menggabungkan pendekatan biogeografis Humboldt, geologi Lyell, tulisan Malthus tentang pertumbuhan populasi, dan keahlian morfologis serta pengamatannya sendiri di alam; penalaran, dan bukti yang mirip juga membuat Alfred Russel Wallace mencapai kesimpulan yang sama.[16] Meskipun banyak ditentang oleh agamawan, teori Darwin diterima oleh komunitas ilmiah, dan segera menjadi aksioma dasar dalam ilmu biologi.

Pada tahun 1940-an, dan awal tahun 1950-an, penelitian berhasil membuktikan bahwa asam deoksiribonukleat (ADN) adalah komponen kromosom yang mengandung satuan pewarisan yang kini disebut gen. Pemusatan perhatian pada model organisme baru seperti virus, dan bakteri serta penemuan struktur untai ganda ADN pada tahun 1953 menandai jalannya peralihan ke masa genetika molekuler. Kode genetik berhasil dipecahkan oleh Har Gobind Khorana, Robert W. Holley, dan Marshall Warren Nirenberg setelah memahami bahwa ADN mengandung kodon. Akhirnya, Proyek Genom Manusia diluncurkan pada tahun 1990 dengan tujuan untuk memetakan semua genom manusia DNA. Proyek ini selesai pada tahun 2003,[17] dan merupakan langkah pertama dalam menggabungkan pengetahuan biologi dengan definisi tubuh manusia, dan organisme lain secara fungsional, dan molekuler.

Dasar biologi modern

[sunting | sunting sumber]

Teori sel

[sunting | sunting sumber]

Menurut teori sel, sel merupakan satuan dasar kehidupan, dan semua kehidupan terdiri dari satu atau lebih atau produk sel yang disekresikan (seperti tempurung). Semua sel terbelah dari sel lain. Pada akhirnya, setiap sel di tubuh organisme multiseluler berasal dari satu sel di dalam sel telur yang terfertilisasi. Sel juga dianggap sebagai satuan dasar dalam proses patologis,[18] dan fenomena aliran energi terjadi di sel sebagai bagian dari proses metabolisme. Selain itu, sel mengandung satuan pewarisan yang diwariskan dari satu sel ke sel lain selama proses pembelahan sel.

Sebagian besar sel berukuran sangat kecil, dengan diameter berkisar antara 1 hingga 100 mikrometer, sehingga hanya dapat diamati menggunakan mikroskop cahaya atau mikroskop elektron. Secara umum, terdapat dua jenis sel: sel eukariotik, yang memiliki inti sel, dan sel prokariotik, yang tidak memiliki inti sel. Organisme prokariotik merupakan organisme uniseluler seperti bakteri, sedangkan organisme eukariotik dapat berupa uniseluler maupun multiseluler. Pada organisme multiseluler, setiap sel dalam tubuhnya pada akhirnya berasal dari satu sel tunggal yang terdapat dalam zigot hasil fertilisasi.[19]

Seleksi alam suatu populasi.

Salah satu konsep penting dalam biologi adalah konsep bahwa kehidupan berubah melalui mekanisme evolusi, dan bahwa semua organisme punya nenek moyang bersama. Berdasarkan teori evolusi, semua organisme di bumi, baik yang masih hidup maupun yang sudah punah, berasal dari satu nenek moyang atau lungkang gen bersama. Nenek moyang bersama terakhir diyakini muncul sekitar 3,5 miliar tahun yang lalu.[20] Ahli biologi biasanya memandang keseragaman kode genetik sebagai bukti yang mendukung teori nenek moyang bersama semua bakteri, archaea, dan eukariot.[21]

Walaupun diperkenalkan dalam kamus ilmiah oleh Jean-Baptiste de Lamarck pada tahun 1809,[22] evolusi baru dikukuhkan sebagai teori ilmiah lima puluh tahun kemudian oleh Charles Darwin dengan menjelaskan mekanisme pendorongnya: seleksi alam[23][24] (Alfred Russel Wallace juga diakui sebagai salah satu penemu evolusi karena ia membantu penelitian, dan percobaan yang terkait dengan konsep ini).[25] Darwin menjelaskan bahwa spesies, dan ras berkembang melalui proses seleksi alam, dan seleksi buatan atau pengembangbiakan selektif.[26] Hanyutan genetik dianggap sebagai mekanisme tambahan dalam sintesis modern teori evolusi.[27] Evolusi kini digunakan untuk menjelaskan keanekaragaman kehidupan di Bumi.

Sejarah evolusioner spesies, dan hubungan genealogisnya dengan spesies lain disebut filogeni. Informasi tentang filogeni dihasilkan dari berbagai macam pendekatan, seperti perbandingan rangkaian ADN yang dilakukan dalam bidang biologi molekuler atau genomika, dan perbandingan fosil dalam bidang paleontologi.[28] Untuk memperkirakan jangka waktu terjadinya evolusi, ilmuwan juga menggunakan berbagai metode, seperti penanggalan radiokarbon.[29] Ahli biologi menganalisis hubungan evolusioner dengan metode filogenetika, fenetika, dan kladistika.

Persegi Punnett yang menggambarkan persilangan antara dua tanaman kacang yang heterozigot untuk warna ungu (B) dan putih (b).

Gen adalah satuan pewarisan utama semua organisme. Gen merupakan bagian dari ADN yang memengaruhi bentuk atau fungsi organisme. Semua organisme, dari bakteri hingga hewan, memiliki mekanisme yang mentranslasi ADN menjadi protein. Sel mentranskripsi ADN menjadi asam ribonukleat (ARN), dan ribosom kemudian mentranslasi ARN menjadi protein, sebuah rangkaian asam amino. Kode translasi semua organisme pada dasarnya sama. Misalnya, rangkaian ADN yang menyandikan insulin dalam tubuh manusia juga menyandikan insulin ketika dimasukkan ke organisme lain seperti tumbuhan.[30]

ADN biasanya berbentuk kromosom linear dalam eukariota, dan kromosom lingkaran dalam prokariota. Kromosom adalah struktur yang terdiri dari ADN, dan histon. Rangkaian kromosom dalam sel, dan satuan pewarisan lain yang dapat ditemui dalam mitokondria, kloroplas, dan tempat lain secara kolektif disebut genom. Dalam eukariota, ADN genomik terletak di nukleus sel, bersama dengan sejumlah mitokondria, dan kloroplas. Dalam prokariota, ADN ada di dalam sitoplasma yang disebut nukleoid.[31] Informasi genetik dalam sebuah genom disimpan dalam gen, dan himpunan informasi tersebut dalam suatu organisme disebut genotip.[32]

Homeostasis

[sunting | sunting sumber]
Hipotalamus mengeluarkan CRH, yang membuat kelenjar pituitari mengeluarkan ACTH. Kemudian, ACTH membuat korteks adrenal mengeluarkan glukokortikoid, seperti kortisol. Glukokortikoid kemudian mengurangi laju sekresi hipotalamus dan kelenjar pituitari bila jumlah glukokortikoid yang dikeluarkan sudah cukup.[33]

Homeostasis adalah kemampuan suatu sistem terbuka dalam meregulasi stabilitas lingkungan dengan melakukan penyesuaian keseimbangan dinamika yang diatur oleh mekanisme regulasi yang terkait. Semua organisme hidup, baik uniseluler maupun multiseluler, mengalami homeostasis.[34]

Untuk menjaga keseimbangan dinamika, dan melakukan fungsi tertentu secara efektif, suatu sistem harus melacak, dan menanggapi gangguan. Setelah melacak gangguan, sistem biologis biasanya menanggapi melalui proses umpan balik negatif. Artinya, sistem tersebut menstabilkan keadaan dengan mengurangi atau meningkatkan aktivitas suatu organ atau sistem. Contohnya adalah pelepasan glukagon ketika kadar gula dalam tubuh terlalu rendah.

Skema yang menggambarkan pemrosesan energi dalam tubuh manusia.

Keberlangsungan suatu organisme bergantung pada masukan energi secara terus menerus. Reaksi kimia yang membentuk struktur, dan fungsi tertentu dapat mengambil energi dari suatu substansi yang menjadi makanannya untuk membantu membentuk, dan mempertahankan sel baru. Dalam proses ini, molekul bahan kimia yang menjadi makanan memainkan dua peran; pertama, makanan tersebut mengandung energi yang dapat diubah untuk mendukung reaksi kimia biologis; kedua, makanan tersebut mengembangkan struktur molekuler baru.

Organisme yang berperan dalam menghantarkan energi ke suatu ekosistem disebut autotrof. Hampir semua organisme autotrof memperoleh energi dari matahari.[35] Tumbuhan, dan fototrof lainnya menggunakan energi matahari melalui proses fotosintesis yang mengubah bahan baku menjadi molekul organik, seperti ATP, yang dapat dipecahkan ikatannya untuk menghasilkan energi.[36] Namun, beberapa ekosistem hanya bergantung pada kemotrof yang mendapatkan energi dari metana, sulfida, atau sumber energi non-matahari lainnya.[37]

Beberapa energi yang diperoleh digunakan untuk menghasilkan biomassa yang dapat mempertahankan kehidupan, dan mendukung pertumbuhan, dan perkembangan. Kebanyakan sisa energi hanya menjadi panas, dan molekul buangan. Proses penting yang mengubah energi yang terperangkap dalam substansi kimia menjadi energi yang berguna untuk kehidupan disebut metabolisme,[38] dan respirasi sel.[39]

Penelitian

[sunting | sunting sumber]

Struktural

[sunting | sunting sumber]
Skema sel hewan yang menggambarkan berbagai organel dan struktur.

Biologi molekuler mempelajari biologi dalam tingkatan molekul.[40] Bidang ini bersentuhan dengan bidang biologi lainnya, terutama genetika dan biokimia. Biologi molekuler mencoba memahami interaksi antara berbagai sistem sel, termasuk hubungan antar ADN, ARN, dan sintesis protein. Selain itu, bidang ini juga membelajari bagaimana interaksi tersebut diatur.

Biologi sel adalah ilmu yang terkait dengan properti struktural dan fisiologis sel, termasuk perilaku, interaksi, dan lingkungan. Hal ini dilakukan dalam tingkatan mikroskopik, dan molekuler untuk mempelajari organisme bersel satu seperti bakteri serta sel dalam organisme multiseluler seperti manusia. Pemahaman akan fungsi dan struktur sel berperan penting dalam ilmu biologi. Kemiripan dan pebedaan antara berbagai jenis sel juga sangat terkait dengan bidang biologi molekuler.

Anatomi mempelajari struktur makroskopik seperti organ dan sistem organ,[41] sementara genetika merupakan ilmu gen, pewarisan, dan variasi dalam organisme.[42][43] Gen menyandikan informasi yang penting untuk mensintesiskan protein, yang kemudian membentuk fenotip organisme. Dalam penelitian modern, genetika juga menyelidiki fungsi gen tertentu, dan menganalisis interaksi genetik. Di dalam tubuh organisme, informasi genetik biasanya ada di dalam kromosom, di dalam struktur kimia molekul ADN tertentu.

Biologi perkembangan mempelajari proses pertumbuhan, dan perkembangan organisme. Bidang ini berasal dari embriologi, dan menyelidiki kuasa genetik atas pertumbuhan sel, diferensiasi sel, dan morfogenesis, yang merupakan proses yang menghasilkan jaringan, organ, dan anatomi. Organisme yang biasanya menjadi model dalam bidang ini meliputi cacing Caenorhabditis elegans,[44] lalat buah Drosophila melanogaster,[45] ikan zebra Danio rerio,[46] tikus Mus musculus,[47] dan tumbuhan Arabidopsis thaliana.[48][49] Organisme-organisme tersebut dipelajari untuk memahami fenomena biologi tertentu, dengan harapan penemuan pada organisme tersebut dapat menambah pengetahuan tentang cara kerja organisme lain.[50]

Fisiologis

[sunting | sunting sumber]

Fisiologi adalah cabang ilmu yang secara khusus meneliti berbagai aktivitas fungsional dalam tubuh makhluk hidup untuk menjaga kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu, cakupan fisiologi sangat luas, mencakup berbagai proses seperti respirasi, metabolisme, pencernaan, regulasi, koordinasi, reproduksi, adaptasi, dan evolusi. Sebagai ilmu yang berfokus pada fungsi makhluk hidup, fisiologi bertujuan untuk menganalisis, memahami, dan memperoleh wawasan yang lebih mendalam mengenai berbagai proses yang terjadi dalam tubuh. Keanekaragaman makhluk hidup di bumi, mulai dari organisme uniseluler hingga multiseluler dengan lebih dari satu juta spesies, menunjukkan bahwa setiap spesies memiliki karakteristik unik.[51]

Keanekaragaman ini juga terlihat dalam berbagai tingkatan organisasi biologis, mulai dari populasi, individu, organ, jaringan, sel, organel, hingga tingkat atom. Setiap tingkatan memiliki aktivitas spesifik yang memerlukan pendekatan tersendiri untuk dipahami, menjadikan fisiologi sebagai bidang yang kompleks. Seiring dengan perkembangan zaman, konsep dan metode dalam fisiologi terus mengalami perubahan.[51]

Fisiologi berkembang pesat berkat kemajuan teknologi dan peralatan sejak tahun 1940-an. Perkembangan ini memungkinkan ilmuwan untuk melakukan isolasi, observasi, identifikasi, serta eksperimen pada sel tunggal, bagian sel, atau makromolekul. Akibatnya, pemahaman mengenai prinsip-prinsip dasar fisiologi menjadi lebih maju dibandingkan sebelumnya. Selain itu, kemajuan dalam analisis dan rekayasa, termasuk dalam bidang sistem komunikasi, komputer, dan alat matematis, turut meningkatkan kemampuan manusia dalam mempelajari sistem biologis pada tubuh hewan.[51]

Evolusioner

[sunting | sunting sumber]

Penelitian evolusioner terkait dengan asal-usul dan nenek moyang spesies dan juga perubahannya seiring berjalannya waktu. Bidang ini juga meliputi ilmuwan dari berbagai bidang yang terkait dengan taksonomi. Contohnya adalah ilmuwan yang berspesialisasi dalam organisme tertentu seperti mamalogi, ornitologi, botani dan herpetologi. Organisme-organisme tersebut digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan evolusi yang umum.

Biologi evolusioner sebagian didasarkan dari paleontologi (yang menggunakan catatan fosil untuk menjawab pertanyaan tentang cara dan tempo evolusi),[52] dan sebagian lagi dari genetika populasi,[53] dan teori evolusioner. Pada tahun 1980-an, biologi perkembangan memasuki kembali bidang biologi evolusioner setelah sebelumnya dikeluarkan dari sintesis modern akibat penelitian biologi perkembangan evolusioner.[54] Bidang lain yang terkait, dan sering dianggap sebagai bagian dari biologi evolusioner adalah filogenetika, sistematika dan taksonomi.

Sistematika

[sunting | sunting sumber]
BacteriaArchaeaEucaryotaAquifexThermotogaCytophagaBacteroidesBacteroides-CytophagaPlanctomycesCyanobacteriaProteobacteriaSpirochetesGram-positive bacteriaGreen filantous bacteriaPyrodicticumThermoproteusThermococcus celerMethanococcusMethanobacteriumMethanosarcinaHalophilesEntamoebaeSlime moldAnimalFungusPlantCiliateFlagellateTrichomonadMicrosporidiaDiplomonad
Pohon filogenetik semua kehidupan berdasarkan data gen rRNA, yang menunjukkan perpisahan antara tiga domain bakteri, arkea, dan eukariota seperti yang dideskripsikan oleh Carl Woese. Pohon yang dibentuk berdasarkan gen lain juga sangat mirip, meskipun mungkin penempatan percabangan berbeda-beda akibat evolusi rRNA yang cepat. Hubungan pasti antara ketiga domain tersebut masih diperdebatkan.


Peristiwa spesiasi menghasilkan hubungan antar spesies yang dapat distrukturisasi seperti pohon. Sistematika mempelajari hubungan tersebut, perbedaan, kemiripan antara spesies, dan sekelompok spesies.[55] Namun, sistematika sudah menjadi bidang penelitian yang aktif jauh sebelum pemikiran evolusi menyebar luas.[56]

Secara tradisional, kehidupan dibagi menjadi lima kingdom: Monera, Protista, Fungi, Plantae, Animalia.[57] Namun, banyak ilmuwan yang menganggap sistem lima kingdom ini sudah ketinggalan zaman. Sistem klasifikasi modern biasanya dimulai dengan sistem tiga domain: Archaea (awalnya Archaebacteria); Bacteria (awalnya Eubacteria), dan Eukaryota (termasuk protista, fungi, tumbuhan, dan hewan)[58] Domain tersebut didasarkan pada keberadaan nuklei pada sel dan perbedaan komposisi kimia bagian luar sel.[58]

Hierarki delapan tingkatan taksonomi dalam klasifikasi biologi. Diagram ini menggunakan format 3 domain / 6 kingdom.

Selain itu, setiap kingdom dibagi hingga pada tingkatan spesies. Urutannya adalah: Domain, Kingdom, Filum, Kelas, Ordo, Famili, Genus, Spesies.

Di luar kategori ini terdapat sejumlah parasit intraseluler yang ada “di tepi kehidupan",[59] yang berarti banyak ilmuwan yang tidak mengklasifikasikan struktur tersebut sebagai kehidupan karena ketiadaan satu atau lebih fungsi atau ciri kehidupan (contohnya ketiadaan aktivitas metabolisme). Struktur tersebut diklasifikasikan sebagai virus, viroid, prion, atau satelit.

Nama ilmiah organisme berasal dari genus dan spesiesnya. Misalnya, nama ilmiah spesies manusia adalah Homo sapiens. Homo adalah genusnya dan sapiens adalah spesiesnya. Ketika menulis nama ilmiah suatu organisme, huruf pertama harus ditulis dengan menggunakan huruf besar, dan selebihnya dalam huruf kecil. Selain itu, nama ilmiah dapat dimiringkan atau digarisbawahi.[60][61]

Sistem klasifikasi yang banyak digunakan saat ini adalah taksonomi Linnaeus. Sistem ini meliputi tingkatan dan tatanama binomial. Cara penamaan organisme diatur oleh persetujuan internasional seperti International Code of Botanical Nomenclature (ICBN), International Code of Zoological Nomenclature (ICZN), dan International Code of Nomenclature of Bacteria (ICNB). Klasifikasi virus, viroid, prion, dan agen sub-viral ditentukan oleh International Committee on Taxonomy of Viruses (ICTV) dan sistemnya disebut International Code of Viral Classification and Nomenclature (ICVCN).[62][63][64][65]

Sebuah usulan yang disebut BioCode diterbitkan pada tahun 1997 dengan maksud untuk menstandardisasi tata nama di tiga bidang tersebut, namun usulan ini masih belum diterapkan.[66] BioCode tidak banyak diperhatikan semenjak tahun 1997; rencana penerapannya pada tahun 1 Januari 2000 tidak banyak disadari. Revisi BioCode yang tidak mengganti kode yang ada dan hanya menyediakan konteks pemersatu diusulkan pada tahun 2011.[67][68][69] Namun, International Botanical Congress pada tahun 2011 menolak mempertimbangkan usulan BioCode. ICVCN berada di luar ranah BioCode karena BioCode tidak meliputi klasifikasi virus.

Ekologi dan lingkungan

[sunting | sunting sumber]
Simbiosis mutualisme antara ikan badut dari genus Amphiprion dengan anemon laut. Ikan badut melindungi anemon dari ikan pemakan anemon, dan sebagai gantinya tentakel anemon melindungi ikan badut dari predatornya.

Ekologi mempelajari persebaran, berlimpahnya kehidupan, dan interaksi antara organisme dengan lingkungannya.[70] Habitat suatu organisme dapat dideskripsikan sebagai faktor abiotik lokal seperti iklim, di samping keberadaan organisme dan faktor biotik lainnya.[71] Sistem biologis cukup sulit dipelajari karena ada sangat banyak interaksi yang mungkin terjadi antara organisme dengan lingkungan, bahkan dalam skala kecil. Bakteri di dalam gradien gula memberikan tanggapan terhadap lingkungan sama seperti seekor singa yang sedang mencari makanan di Sabana Afrika. Spesies apapun juga dapat menunjukkan berbagai macam perilaku, seperti kerjasama, agresi, parasitisme, atau mutualisme. Masalah menjadi semakin rumit ketika dua atau lebih spesies berinteraksi dalam suatu ekosistem.

Sistem ekologi dipelajari dalam beberapa tingkatan yang berbeda, dari individu hingga populasi, ekosistem, dan biosfer. Istilah biologi populasi sering digunakan bergantian dengan ekologi populasi, meskipun istilah biologi populasi lebih sering digunakan ketika mempelajari penyakit, virus, dan mikrob, sementara ekologi populasi lebih sering dipakai ketika mempelajari tumbuhan dan hewan. Ekologi juga mengacu pada berbagai subdisiplin yang ada.

Etologi menyelidiki perilaku hewan (terutama hewan sosial seperti primata dan canid), dan kadang-kadang dianggap sebagai cabang zoologi. Etolog juga mempelajari evolusi perilaku dan mencoba memahami perilaku dalam konteks seleksi alam. Salah satu etolog modern pertama adalah Charles Darwin, karena bukunya yang berjudul The Expression of the Emotions in Man and Animals memengaruhi etolog-etolog penerusnya.[72]

Biogeografi terkait dengan persebaran organisme di Bumi[73] dan memusatkan perhatian pada topik seperti tektonika lempeng, perubahan iklim, persebaran, migrasi, dan kladistika.

Ekosistem

[sunting | sunting sumber]

Ekosistem merupakan komunitas makhluk hidup (biotik) yang berinteraksi dengan komponen tak hidup (abiotik) di lingkungan mereka, seperti air, cahaya, radiasi, suhu, kelembapan, atmosfer, tingkat keasaman, dan tanah. Komponen biotik dan abiotik ini saling terhubung melalui siklus nutrisi dan aliran energi.[74] Energi dari matahari masuk ke ekosistem melalui proses fotosintesis dan tersimpan dalam jaringan tanaman. Hewan memperoleh energi dengan mengonsumsi tumbuhan maupun sesama hewan, sehingga energi dan materi terus berpindah dalam ekosistem. Hewan juga memengaruhi jumlah biomassa tanaman dan mikroba yang tersedia. Sementara itu, pengurai berperan dalam mendekomposisi materi organik mati, melepaskan karbon ke atmosfer, serta mendaur ulang nutrisi sehingga dapat digunakan kembali oleh tanaman dan mikroorganisme lainnya.[75][76]

Populasi merujuk pada sekelompok individu dari spesies yang sama yang tinggal di suatu wilayah dan berkembang biak dari generasi ke generasi. Ukuran populasi dapat diperkirakan dengan mengalikan kepadatan populasi dengan luas atau volume habitatnya. Kapasitas daya dukung suatu lingkungan adalah jumlah maksimum individu dari suatu spesies yang dapat bertahan hidup dalam lingkungan tersebut berdasarkan ketersediaan sumber daya seperti makanan, habitat, dan air. Kapasitas ini dapat berubah seiring dengan kondisi lingkungan, misalnya ketersediaan sumber daya dan biaya pemeliharaannya. Dalam populasi manusia, perkembangan teknologi seperti Revolusi Hijau telah meningkatkan kapasitas daya dukung Bumi, sehingga banyak prediksi tentang penurunan populasi manusia, termasuk oleh Thomas Malthus pada abad ke-18.[77]

Komunitas

[sunting | sunting sumber]
Tingkatan trofik

Komunitas ekologi terdiri dari populasi berbagai spesies yang hidup dalam suatu wilayah pada waktu yang sama. Dalam komunitas ini, terjadi interaksi biologis yang memengaruhi satu sama lain, baik antarindividu dalam spesies yang sama (interaksi intraspesifik) maupun antarindividu dari spesies yang berbeda (interaksi interspesifik). Interaksi ini dapat bersifat jangka pendek, seperti penyerbukan dan predasi, atau jangka panjang yang dapat memengaruhi evolusi spesies yang terlibat. Interaksi jangka panjang disebut simbiosis, yang mencakup berbagai bentuk hubungan, mulai dari mutualisme (menguntungkan kedua pihak) hingga kompetisi (merugikan kedua pihak).[78]

Setiap spesies berperan sebagai konsumen, sumber daya, atau keduanya dalam interaksi konsumen-sumber daya yang membentuk rantai atau jaringan makanan. Dalam jaringan makanan, terdapat tingkatan trofik, dengan produsen primer (autotrof) seperti tumbuhan dan alga sebagai dasar rantai makanan. Organisme ini mengubah energi dan bahan anorganik menjadi senyawa organik yang dapat digunakan oleh organisme lain. Konsumen primer (herbivora) memakan produsen, sedangkan konsumen sekunder (karnivora) memangsa herbivora. Konsumen tersier dan seterusnya berada di tingkat yang lebih tinggi. Omnivora dapat berperan di berbagai tingkat trofik. Sementara itu, dekomposer mendaur ulang energi dengan menguraikan limbah dan organisme yang telah mati. Hanya sekitar 10% energi dari satu tingkat trofik yang berpindah ke tingkat berikutnya, sementara sisanya hilang dalam bentuk panas dan material organik yang tidak dikonsumsi.[77]

Siklus karbon

Dalam ekosistem global atau biosfer, materi terdapat dalam berbagai bentuk yang dapat dikategorikan sebagai biotik atau abiotik serta dapat diakses atau tidak tergantung pada bentuk dan lokasinya. Misalnya, materi dari autotrof darat bersifat biotik dan dapat dimanfaatkan oleh organisme lain, sementara materi dalam batuan dan mineral bersifat abiotik dan tidak dapat langsung diakses. Siklus biogeokimia merupakan jalur pergerakan unsur-unsur tertentu melalui kompartemen biotik (biosfer) dan abiotik (litosfer, atmosfer, dan hidrosfer) di Bumi. Siklus ini mencakup perputaran unsur nitrogen, karbon, dan air, yang memainkan peran penting dalam keseimbangan ekosistem.[79]

Konservasi

[sunting | sunting sumber]

Biologi konservasi adalah cabang ilmu yang berfokus pada pelestarian keanekaragaman hayati dengan tujuan melindungi spesies, habitat, dan ekosistem dari tingkat kepunahan yang tinggi serta hilangnya interaksi biologis.[80][81] Bidang ini mempelajari faktor-faktor yang memengaruhi pemeliharaan, kehilangan, dan pemulihan keanekaragaman hayati serta upaya mempertahankan proses evolusi yang menjaga keragaman genetik, populasi, spesies, dan ekosistem.[82][83][84]

Kekhawatiran terhadap kepunahan berasal dari perkiraan bahwa hingga 50% spesies di planet ini bisa hilang dalam 50 tahun ke depan, yang dapat berdampak pada meningkatnya kemiskinan, kelaparan, dan perubahan besar dalam jalur evolusi kehidupan di Bumi. Keanekaragaman hayati berperan dalam menjaga fungsi ekosistem yang menyediakan berbagai layanan ekologi bagi manusia. Para ahli biologi konservasi meneliti tren kehilangan keanekaragaman hayati, kepunahan spesies, serta dampaknya terhadap kesejahteraan manusia. Organisasi serta individu di seluruh dunia telah mengambil langkah-langkah konservasi melalui program penelitian, pemantauan, dan edukasi yang mencakup skala lokal hingga global untuk menghadapi krisis keanekaragaman hayati saat ini.[85][82][83][84]

Cabang-cabang

[sunting | sunting sumber]

Pada masa kini, biologi mencakup bidang akademik yang sangat luas, bersentuhan dengan bidang-bidang sains yang lain dan sering kali dipandang sebagai ilmu yang mandiri. Berikut adalah cabang-cabang utama biologi:[86][87]

  • Aerobiologi–mempelajari partikel organik di udara
  • Agrikultur–mempelajari proses produksi hasil panen dan lebih menekankan pada penerapannya
  • Anatomi–mempelajari bentuk dan fungsi tumbuhan, hewan, serta organisme lain (terutama manusia)
  • Arachnologi–mempelajari arachnida
  • Astrobiologi–mempelajari evolusi, distribusi, dan masa depan kehidupan di alam semesta—juga disebut eksobiologi, eksopaleontologi, dan bioastronomi
  • Biofisika–mempelajari proses biologis dalam kerangka fisika, dengan menerapkan teori dan metode yang secara tradisional digunakan dalam ilmu fisika
  • Biogeografi–mempelajari persebaran spesies dalam konteks keruangan dan waktu
  • Bioinformatika–penggunaan teknologi informasi untuk meneliti, mengumpulkan, dan menyimpan data genomik atau data biologis lainnya
  • Biokimia–mempelajari reaksi kimia yang diperlukan kehidupan agar tetap berfungsi, biasanya pada tingkatan seluler
  • Biologi bangunan–meneliti lingkungan hidup di dalam ruangan
  • Biologi evolusioner–mempelajari asal-usul dan nenek moyang spesies
  • Biologi integratif–mempelajari semua organisme
  • Biologi kelautan (atau oseanografi biologis)–mempelajari ekosistem, tumbuhan, hewan, dan kehidupan samudra lainnya
  • Biologi konservasi–mempelajari pelestarian, perlindungan, dan pemulihan lingkungan alam, ekosistem alam, vegetasi, serta margasatwa
  • Biologi lingkungan–mempelajari dunia alam secara keseluruhan atau dalam wilayah tertentu, terutama dampak manusia terhadapnya
  • Biologi molekuler–mempelajari biologi dan fungsi biologi dalam tingkatan molekuler, bertumpang tindih dengan biokimia
  • Biologi populasi–mempelajari sekelompok organisme, termasuk
  • Biologi perkembangan–mempelajari proses pembentukan organisme dari zigot
  • Biologi sel–meneliti sel sebagai satuan yang utuh dan interaksi molekuler serta kimia yang terjadi di dalam sel
  • Biologi struktural–cabang biologi molekuler, biokimia, dan biofisika yang terkait dengan struktur molekuler makromolekul biologis
  • Biologi sintetis–mengintegrasi biologi dengan teknik; membuat fungsi biologis yang tidak ada di alam
  • Biomatematika (atau biologi matematis)–penelitian proses biologis secara kuantitatif atau matematis dan lebih menekankan pada permodelan
  • Biomekanika–penelitian mekanika kehidupan yang lebih menekankan pada penerapan melalui prostetik atau ortotik. Bidang ini sering dianggap sebagai cabang kedokteran
  • Biomusikologi–mempelajari musik dari sudut pandang biologis
  • Bioteknologi–cabang biologi yang baru dan kadang-kadang kontroversial yang mempelajari manipulasi materi hidup, termasuk modifikasi genetik, dan biologi sintetik
  • Botani–mempelajari tumbuhan
  • Ekologi–mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya
  • Embriologi–mempelajari perkembangan embrio (dari pembuahan hingga kelahiran)
  • Entomologi–mempelajari serangga
  • Epidemiologi–komponen penting dalam penelitian kesehatan, mempelajari faktor yang memengaruhi kesehatan suatu populasi
  • Epigenetik–mempelajari perubahan ekspresi gen atau fenotip seluler yang diakibatkan oleh mekanisme selain perubahan rangkaian ADN
  • Etologi–mempelajari perilaku hewan
  • Farmakologi–mempelajari persiapan, penggunaan, dan pengaruh obat-obatan
  • Fisiologi–mempelajari cara kerja organisme hidup serta organ-organnya
  • Fitopatologi–mempelajari penyakit pada tumbuhan (juga disebut patologi tumbuhan)
  • Genetika–mempelajari gen dan pewarisan
  • Hematologi–mempelajari darah dan organ pembentuk darah
  • Herpetologi–mempelajari reptil dan amfibi
  • Histologi–mempelajari sel dan jaringan, cabang mikroskopik anatomi
  • Iktiologi–mempelajari ikan
  • Kriobiologi–mempelajari pengaruh suhu yang rendah terhadap kehidupan
  • Limnologi–mempelajari perairan di daratan
  • Mamalogi–mempelajari mamalia
  • Mikrologi–meneliti organisme mikroskopik (mikroorganisme), dan interaksinya dengan kehidupan lainnya
  • Mikologi–mempelajari fungi
  • Neurobiologi–mempelajari sistem saraf, termasuk anatomi, fisiologi, dan patologinya
  • Onkologi–mempelajari proses kanker
  • Ornitologi–mempelajari burung
  • Paleontologi–mempelajari fosil dan bukti geografis kehidupan prasejarah
  • Patobiologi atau patologi–meneliti penyakit, seperti penyebab, proses, ciri, dan perkembangannya
  • Parasitologi–mempelajari parasit dan parasitisme
  • Penelitian biomedis–meneliti tubuh manusia yang sehat dan sakit
  • Psikobiologi–mempelajari dasar psikologi secara biologis
  • Sosiobiologi–mempelajari dasar sosiologi secara biologis
  • Teknik biologis–mempelajari biologi dari sudut pandang teknik dan lebih menekankan pada pengetahuan terapan. Bidang ini terkait dengan bioteknologi
  • Virologi–mempelajari virus dan agen yang seperti virus
  • Zoologi–mempelajari hewan, termasuk klasifikasi, fisiologi, perkembangan, dan perilaku (cabang meliputi entomologi, etologi, herpetologi, iktiologi, mamalogi, dan ornitologi)

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Struktur sel

[sunting | sunting sumber]

Tingkat organisasi makhluk hidup

[sunting | sunting sumber]

Klasifikasi makhluk hidup

[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Entri: ilnu hayat". KBBI VI. Diakses tanggal 2025-08-14.
  2. ^ Berdasarkan definisi dari Aquarena Wetlands Project glossary of terms. Diarsipkan 2025-08-14 di Wayback Machine.
  3. ^ Susilawati dan Bachtiar, N. (2018). Biologi Dasar Terintegrasi (PDF). Pekanbaru: Kreasi Edukasi. hlm. 1. ISBN 978-602-6879-99-8. Diarsipkan (PDF) dari versi aslinya tanggal 2025-08-14. Diakses tanggal 2025-08-14.
  4. ^ "Life Science, Weber State Museum of Natural Science". Diarsipkan dari asli tanggal 2025-08-14. Diakses tanggal 2025-08-14.
  5. ^ "Who coined the term biology?". Info.com. Diarsipkan dari asli tanggal 2025-08-14. Diakses tanggal 2025-08-14.
  6. ^ "biology". Online Etymology Dictionary. Diarsipkan dari asli tanggal 2025-08-14. Diakses tanggal 2025-08-14.
  7. ^ Richards, Robert J. (2002). The Romantic Conception of Life: Science and Philosophy in the Age of Goethe. University of Chicago Press. ISBN 0-226-71210-9.
  8. ^ Magner, A History of the Life Sciences
  9. ^ Fahd, Toufic. : 815. ; ; ; , in Morelon, Régis; Rashed, Roshdi (1996). Encyclopedia of the History of Arabic Science. Vol. 3. Routledge. ISBN 0-415-12410-7.
  10. ^ Magner, A History of the Life Sciences, pp 133–144
  11. ^ Sapp, Genesis, chapter 7; Coleman, Biology in the Nineteenth Century, bab 2
  12. ^ Mayr, The Growth of Biological Thought, chapter 4
  13. ^ Mayr, The Growth of Biological Thought, bab 7
  14. ^ Gould (2002), hal. 187.
  15. ^ Lamarck (1914)
  16. ^ Mayr, The Growth of Biological Thought, chapter 10: "Darwin's evidence for evolution and common descent"; and chapter 11: "The causation of evolution: natural selection"; Larson, Evolution, chapter 3
  17. ^ Noble, Ivan (2025-08-14). "BBC NEWS | Science/Nature | Human genome finally complete". BBC News. Diarsipkan dari asli tanggal 2025-08-14. Diakses tanggal 2025-08-14.
  18. ^ Mazzarello, P (1999). "A unifying concept: the history of cell theory". Nature Cell Biology. 1 (1): E13 – E15. doi:10.1038/8964. ISSN 1465-7392. PMID 10559875.
  19. ^ Campbell, Neil A; Williamson, Brad; Heyden, Robin J (2006). Biology: Exploring Life. Boston: Pearson Prentice Hall. ISBN 9780132508827. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  20. ^ De Duve, Christian (2002). Life Evolving: Molecules, Mind, and Meaning. New York: Oxford University Press. hlm. 44. ISBN 0-19-515605-6.
  21. ^ Futuyma, DJ (2005). Evolution. Sinauer Associates. ISBN 978-0-87893-187-3. OCLC 57311264 57638368 62621622.
  22. ^ Packard, Alpheus Spring (1901). Lamarck, the founder of Evolution: his life and work with translations of his writings on organic evolution. New York: Longmans, Green. ISBN 0-405-12562-3.
  23. ^ The Complete Works of Darwin Online–Biography. Diarsipkan 2025-08-14 di Wayback Machine. darwin-online.org.uk. Retrieved on 2025-08-14
    Dobzhansky 1973
  24. ^ As Darwinian scholar Joseph Carroll of the University of Missouri–St. Louis puts it in his introduction to a modern reprint of Darwin's work: "The Origin of Species has special claims on our attention. It is one of the two or three most significant works of all time—one of those works that fundamentally and permanently alter our vision of the world ... It is argued with a singularly rigorous consistency but it is also eloquent, imaginatively evocative, and rhetorically compelling." Carroll, Joseph, ed. (2003). On the origin of species by means of natural selection. Peterborough, Ontario: Broadview. hlm. 15. ISBN 1-55111-337-6.
  25. ^ Shermer hal. 149.
  26. ^ Darwin, Charles (1859). On the Origin of Species, 1st, John Murray
  27. ^ Simpson, George Gaylord (1967). The Meaning of Evolution (Edisi Second). Yale University Press. ISBN 0-300-00952-6.
  28. ^ "q-more/biology-definition/phylogeny/". www.bio-medicine.org. Diarsipkan dari asli tanggal 2025-08-14. Diakses tanggal 2025-08-14.
  29. ^ Aitken, M. J. (1990). Science-based Dating in Archaeology. London: Longman. hlm. 56-58. ISBN 0-582-49309-9.
  30. ^ From SemBiosys, A New Kind Of Insulin Diarsipkan 2025-08-14 di Wayback Machine. INSIDE WALL STREET By Gene G. Marcial(13 Agustus 2007)
  31. ^ Thanbichler M, Wang S, Shapiro L (2005). "The bacterial nucleoid: a highly organized and dynamic structure". J Cell Biochem. 96 (3): 506–21. doi:10.1002/jcb.20519. PMID 15988757. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  32. ^ "Definition of Genotype". MedicineNet. Diarsipkan dari asli tanggal 2025-08-14. Diakses tanggal 2025-08-14.
  33. ^ Raven, PH; Johnson, GB. Biology, Fifth Edition, Boston: Hill Companies, Inc. 1999. page 1058.
  34. ^ Kelvin Rodolfo, Explanation of Homeostasis on scientificamerican.com Diarsipkan 2025-08-14 di Wayback Machine.. Diakses 16 Oktober 2009.
  35. ^ D.A. Bryant & N.-U. Frigaard (2006). "Prokaryotic photosynthesis and phototrophy illuminated". Trends Microbiol. 14 (11): 488–96. doi:10.1016/j.tim.2006.09.001. PMID 16997562. ;
  36. ^ Smith, A. L. (1997). Oxford dictionary of biochemistry and molecular biology. Oxford [Oxfordshire]: Oxford University Press. hlm. 508. ISBN 0-19-854768-4. Photosynthesis–the synthesis by organisms of organic chemical compounds, esp. carbohydrates, from carbon dioxide using energy obtained from light rather than the oxidation of chemical compounds.
  37. ^ Katrina Edwards. Microbiology of a Sediment Pond and the Underlying Young, Cold, Hydrologically Active Ridge Flank. Woods Hole Oceanographic Institution.
  38. ^ Campbell, Neil A. and Reece Jane B (2001). "6". Biology. Benjamin Cummings. ISBN 978-0-8053-6624-2. OCLC 47521441 48195194 53439122 55707478 64759228 79136407.
  39. ^ Bartsch/Colvard, The Living Environment. (2009) New York State Prentice Hall Regents Review. Diakses 16 Oktober 2009.
  40. ^ "Molecular biology Definition and Examples - Biology Online Dictionary". Biology Articles, Tutorials & Dictionary Online. 7 Okt 2019. Diarsipkan dari asli tanggal 2025-08-14. Diakses tanggal 2025-08-14.
  41. ^ "Anatomy of the Human Body". Diarsipkan 2025-08-14 di Wayback Machine. Edisi ke-20. 1918. Henry Gray.
  42. ^ Anthony J. F. Griffiths ... (2000). "Genetics and the Organism: Introduction". Dalam Griffiths, William M.; Miller, Jeffrey H.; Suzuki, David T.; Lewontin, Richard C.; Gelbart (ed.). An Introduction to Genetic Analysis (Edisi 7th). New York: W. H. Freeman. ISBN 0-7167-3520-2. ;
  43. ^ Hartl D, Jones E (2005)
  44. ^ Brenner, S. (1974). "The Genetics of CAENORHABDITIS ELEGANS" (PDF). Genetics. 77 (1): 71–94. PMC 1213120. PMID 4366476. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 2025-08-14. Diakses tanggal 2025-08-14. ; ;
  45. ^ James H. Sang (2025-08-14). "Drosophila melanogaster: The Fruit Fly". Dalam Eric C. R. Reeve (ed.). Encyclopedia of genetics. USA: Fitzroy Dearborn Publishers, I. hlm. 157. ISBN 978-1-884964-34-3. Diakses tanggal 2025-08-14.
  46. ^ Haffter P; Nüsslein-Volhard C (1996). "Large scale genetics in a small vertebrate, the zebrafish". Int. J. Dev. Biol. 40 (1): 221–7. PMID 8735932. Diarsipkan dari asli tanggal 2025-08-14. Diakses tanggal 2025-08-14. ; ; Pemeliharaan CS1: Tanda baca tambahan (link)
  47. ^ Keller G (2005). "Embryonic stem cell differentiation: emergence of a new era in biology and medicine". Genes Dev. 19 (10): 1129–55. doi:10.1101/gad.1303605. PMID 15905405. Diarsipkan dari asli tanggal 2025-08-14. Diakses tanggal 2025-08-14. ;
  48. ^ Rensink WA, Buell CR (2004). "Arabidopsis to Rice. Applying Knowledge from a Weed to Enhance Our Understanding of a Crop Species". Plant Physiol. 135 (2): 622–9. doi:10.1104/pp.104.040170. PMC 514098. PMID 15208410.
  49. ^ Coelho SM, Peters AF, Charrier B; et al. (2007). "Complex life cycles of multicellular eukaryotes: new approaches based on the use of model organisms". Gene. 406 (1–2): 152–70. doi:10.1016/j.gene.2007.07.025. PMID 17870254. ; Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  50. ^ Fields S, Johnston M (2005). "Cell biology. Whither model organism research?". Science. 307 (5717): 1885–6. doi:10.1126/science.1108872. PMID 15790833. Diarsipkan dari asli tanggal 2025-08-14. Diakses tanggal 2025-08-14. ; ;
  51. ^ a b c Rumanta, Maman (2009). Pengantar Fisiologi Hewan. Jakarta: Universitas Terbuka. ISBN 979011009X. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  52. ^ Jablonski D (1999). "The future of the fossil record". Science. 284 (5423): 2114–16. doi:10.1126/science.284.5423.2114. PMID 10381868.
  53. ^ John H. Gillespie Population Genetics: A Concise Guide, Johns Hopkins Press, 1998. ISBN 0-8018-5755-4.
  54. ^ Vassiliki Betta Smocovitis Unifiying Biology: the evolutionary synthesis and evolutionary biology ISBN 0-691-03343-9.
  55. ^ Neill, Campbell (1996). Biology; Fourth edition. The Benjamin/Cummings Publishing Company. hlm. G-21 (Glossary). ISBN 0-8053-1940-9.
  56. ^ Douglas, Futuyma (1998). Evolutionary Biology; Third edition. Sinauer Associates. hlm. 88. ISBN 0-87893-189-9.
  57. ^ Margulis, L (1997). Five Kingdoms: An Illustrated Guide to the Phyla of Life on Earth (Edisi 3rd). WH Freeman & Co. ISBN 978-0-7167-3183-2. OCLC 223623098 237138975. ;
  58. ^ a b Woese C, Kandler O, Wheelis M (1990). "Towards a natural system of organisms: proposal for the domains Archaea, Bacteria, and Eucarya". Proc Natl Acad Sci USA. 87 (12): 4576–9. Bibcode:1990PNAS...87.4576W. doi:10.1073/pnas.87.12.4576. PMC 54159. PMID 2112744. Diarsipkan dari asli tanggal 2025-08-14. Diakses tanggal 2025-08-14. ; Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  59. ^ Rybicki EP (1990). "The classification of organisms at the edge of life, or problems with virus systematics". S Aft J Sci. 86: 182–186.
  60. ^ Heather Silyn-Roberts (2000). Writing for Science and Engineering: Papers, Presentation. Oxford: Butterworth-Heinemann. hlm. 198. ISBN 0-7506-4636-5.
  61. ^ "Recommendation 60F". International Code of Botanical Nomenclature, Vienna Code. 2006. hlm. 60F.1. Diarsipkan dari asli tanggal 2025-08-14. Diakses tanggal 2025-08-14.
  62. ^ "ICTV Virus Taxonomy 2009". Diarsipkan dari asli tanggal 2025-08-14. Diakses tanggal 2025-08-14.
  63. ^ "80.001 Popsiviroidae–ICTVdB Index of Viruses." Diarsipkan 2025-08-14 di Wayback Machine. (Website.) U.S. National Institutes of Health website. Retrieved on 2025-08-14.
  64. ^ "90. Prions–ICTVdB Index of Viruses." Diarsipkan 2025-08-14 di Wayback Machine. (Website.) U.S. National Institutes of Health website. Retrieved on 2025-08-14.
  65. ^ "81. Satellites–ICTVdB Index of Viruses." Diarsipkan 2025-08-14 di Wayback Machine. (Website.) U.S. National Institutes of Health website. Retrieved on 2025-08-14.
  66. ^ John McNeill (2025-08-14). "The BioCode: Integrated biological nomenclature for the 21st century?". Proceedings of a Mini-Symposium on Biological Nomenclature in the 21st Century.
  67. ^ "The Draft BioCode (2011)". International Committee on Bionomenclature (ICB). Diarsipkan dari asli tanggal 2025-08-14. Diakses tanggal 2025-08-14.
  68. ^ [1] Diarsipkan 2025-08-14 di Wayback Machine. Greuter, W.; Garrity, G.; Hawksworth, D.L.; Jahn, R.; Kirk, P.M.; Knapp, S.; McNeill, J.; Michel, E.; Patterson, D.J.; Pyle, R.; Tindall, B.J. (2011). Draft BioCode (2011): Principles and rules regulating the naming of organisms. Taxon. 60: 201-212.
  69. ^ [2] Diarsipkan 2025-08-14 di Wayback Machine. and [3] Diarsipkan 2025-08-14 di Wayback Machine. Hawksworth, D.L. (2011). Introducing the Draft BioCode (2011). Taxon. 60(1): 199–200.
  70. ^ Begon, M. (2006). Ecology: From individuals to ecosystems. (4th ed.). Blackwell. ISBN 1-4051-1117-8.
  71. ^ Habitats of the world. New York: Marshall Cavendish. 2004. hlm. 238. ISBN 978-0-7614-7523-1.
  72. ^ Black, J (2002). "Darwin in the world of emotions". Journal of the Royal Society of Medicine. 95 (6): 311–3. doi:10.1258/jrsm.95.6.311. ISSN 0141-0768. PMC 1279921. PMID 12042386. Diarsipkan dari asli (Free full text) tanggal 2025-08-14. Diakses tanggal 2025-08-14. ; ;
  73. ^ Wiley, 1981
  74. ^ Odum, Eugene P.; Barrett, Gary W. (2005). Fundamentals of ecology (Edisi 5th ed). Belmont, CA: Thomson Brooks/Cole. ISBN 978-0-534-42066-6.
  75. ^ Chapin, F. Stuart; Matson, P. A.; Mooney, Harold A.; Chapin, Melissa C. (2005). Principles of terrestrial ecosystem ecology (Edisi Nachdr.). New York, NY: Springer. ISBN 978-0-387-95443-1.
  76. ^ Odum, Eugene P.; Barrett, Gary W. (2005). Fundamentals of ecology (Edisi 5th ed). Belmont, CA: Thomson Brooks/Cole. ISBN 978-0-534-42066-6.
  77. ^ a b Hillis, David M.; Sadava, David; Hill, Richard W.; Price, Mary V. (2014). "Populations". Principles of Life (2nd ed.). Sunderland, Mass: Sinauer Associates. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  78. ^ Wootton, J. Timothy; Emmerson, Mark (2025-08-14). "Measurement of Interaction Strength in Nature". Annual Review of Ecology, Evolution, and Systematics (dalam bahasa Inggris). 36 (Volume 36, 2005): 419–444. doi:10.1146/annurev.ecolsys.36.091704.175535. ISSN 1543-592X.
  79. ^ "Biosphere | Definition, Resources, Cycles, Examples, & Facts | Britannica". www.britannica.com (dalam bahasa Inggris). 2025-08-14. Diakses tanggal 2025-08-14.
  80. ^ Sahney, Sarda; Benton, Michael J. (2025-08-14). "Recovery from the most profound mass extinction of all time". Proceedings. Biological Sciences. 275 (1636): 759–765. doi:10.1098/rspb.2007.1370. ISSN 0962-8452. PMC 2596898. PMID 18198148.
  81. ^ Soulé, Michael E.; Wilcox, Bruce A., ed. (1980). Conservation biology: an evolutionary-ecological perspective. Sunderland, Mass: Sinauer Associates. ISBN 978-0-87893-800-1.
  82. ^ a b Hunter, Malcolm L. (1996). Fundamentals of conservation biology. Cambridge, Mass: Blackwell Science. ISBN 978-0-86542-371-8.
  83. ^ a b Groom, Martha J.; Meffe, Gary K.; Carroll, C. Ronald, ed. (2006). Principles of conservation biology (Edisi 3. ed). Sunderland, MA: Sinauer Associates. ISBN 978-0-87893-518-5.
  84. ^ a b Van Dyke, Fred (2008). Conservation biology: foundations, concepts, applications. United States: Springer. ISBN 978-1-4020-6890-4.
  85. ^ Soulé, Michael E., ed. (1986). Conservation biology: the science of scarcity and diversity. Sunderland, Mass: Sinauer Associates. ISBN 978-0-87893-794-3.
  86. ^ "Branches of biology Definition and Examples - Biology Online Dictionary". Biology Articles, Tutorials & Dictionary Online. 7 Okt 2019. Diarsipkan dari asli tanggal 2025-08-14. Diakses tanggal 2025-08-14.
  87. ^ "Branches of Biology - Biology". Diarsipkan dari asli tanggal 2025-08-14. Diakses tanggal 2025-08-14.

Bacaan lanjutan

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
Pranala jurnal
王京读什么 巨蟹男喜欢什么类型的女生 直博是什么意思 北京市市长是什么级别 做饼用什么面粉
臭虫怕什么东西 苏慧伦为什么不老 结肠憩室是什么意思 舌面上有裂纹是什么病 巨蟹座与什么星座最配
kys什么意思 为什么不建议儿童做胃镜 2月22日什么星座 天贝是什么东西 娘酒是什么酒
孕妇oct是什么检查 什么口服液补血补气最好 公安和警察有什么区别 梦见女儿结婚是什么意思 过敏吃什么
线粒体是什么yanzhenzixun.com 打狂犬疫苗后注意什么jingluanji.com 车牌字体是什么字体hcv7jop6ns4r.cn 只欠东风的上一句是什么hcv8jop9ns3r.cn 腿总是抽筋是什么原因jasonfriends.com
猫的耳朵有什么作用xscnpatent.com 饭后胃疼是什么原因aiwuzhiyu.com 萧邦手表什么档次sanhestory.com 如你所愿是什么意思hcv8jop8ns3r.cn 丁香泡水喝有什么功效和作用hcv9jop1ns4r.cn
人少了一魄什么反应hcv9jop1ns8r.cn 囊肿是什么原因hcv8jop5ns3r.cn 55年属什么hcv8jop7ns7r.cn 卵巢囊性包块是什么意思hcv7jop5ns2r.cn 自然流产是什么症状xjhesheng.com
五福临门是什么生肖huizhijixie.com 一什么一什么造句hcv8jop3ns0r.cn 加鸡腿什么意思hcv9jop3ns9r.cn 肝脏低密度影是什么意思hcv8jop3ns6r.cn 西游记什么时候写的hcv8jop0ns7r.cn
百度